Minggu, 08 Mei 2011

Pengertian DDT

B.DDT (dichloro diphenyl trichloroethane)
DDT (Dichloro-Diphenyl-Trichloroethane) adalah salah satu yang dikenal sebagai pestisida sintetis dan merupakan bahan kimia yang panjang, unik, dan memiliki sejarah kontroversial. DDT adalah senyawa hidrokarbon terklorinasi. Tiap heksagon dari struktur ini terdapat gugus fenil (C6H5-) yang memiliki atom klor yang mengganti satu atom hidrogen. Namun, perubahan kecil pada struktur molekularnya dapat membuat hidrokarbon terklorinasi ini aktif secara kimia. Senyawa yang terdiri atas bentuk-bentuk isomer dari 1,1,1-trichloro-2,2-bis-(p-chlorophenyl) ethane yang secara awam disebut juga Dichoro Diphenyl Trichlorethane (DDT) diproduksi dengan menyampurkan chloralhydrate dengan chlorobenzene.
 DDT-teknis terdiri atas campuran tiga bentuk isomer DDT (65-80% p,p’-DDT, 15-21% o,p’-DDT, dan 0-4% o,o’-DDT, dan dalam jumlah yang kecil sebagai kontaminan juga terkandung DDE [1,1-dichloro-2,2- bis(p-chlorophenyl) ethylene] dan DDD [1,1-dichloro-2,2-bis(p-chlorophenyl) ethane]. DDT-teknis ini berupa tepung kristal putih tak berasa dan tak berbau. Daya larutnya sangat tinggi dalam lemak dan sebagian besar pelarut organik, tak larut dalam air, tahan terhadap asam keras dan tahan oksidasi terhasap asam permanganat.
 DDT adalah insektisida paling ampuh yang pernah ditemukan dan digunakan manusia dalam membunuh serangga tetapi juga paling berbahaya bagi umat manusia manusia sehingga dijuluki “The Most Famous and Infamous Insecticide”.
DDT diproduksi secara massal pada tahun 1939, setelah seorang kimiawan bernama Paul Herman Moller menemukan dengan dosis kecil dari DDT maka hampir semua jenis serangga dapat dibunuh dengan cara mengganggu sistem saraf mereka. Pada waktu itu, DDT dianggap sebagai alternatif murah dan aman sebagai jenis insektisida bila dibandingkan dengan senyawa insektisida lainnya yang berbasis arsenik dan raksa. Sayangnya, tidak seorangpun yang menyadari kerusakan lingkungan yang meluas akibat pemakaian DDT. Sebagai suatu senyawa kimia yang persisten, DDT tidak mudah terdegradasi menjadi senyawa yang lebih sederhana.
DDT adalah insektisida organochlorine, mirip dalam struktur ke dicofol dan pestisida methoxychlor. Ini adalah sangat hydrophobic, warna, kristal kuat dengan yang lemah, bau kimia. Yg tdk dpt ia hampir dalam air tetapi kelarutan yang baik di sebagian besar larutan organik, Fats, dan minyak. DDT tidak terjadi secara alami, namun yang dihasilkan oleh reaksi dari khloral (CCl3CHO) dengan chlorobenzene (C6H5Cl) di hadapan sulfuric acid, yang bertindak sebagai katalisator. DDT nama dagang yang telah dipasarkan di bawah termasuk Anofex, Cezarex, Chlorophenothane, Clofenotane, Dicophane, Dinocide, Gesarol, Guesapon, Guesarol, Gyron, Ixodex, Neocid, Neocidol, dan Zerdane.
DDT adalah racun cukupan, dengan tikus LD50 dari 113 mg / kg. [12] Hal ini berpengaruh insecticidal properti, dimana kills membuka saluran ion sodium di neurons, sehingga mereka ke api yang mengarah ke spasms spontan dan akhirnya mati. Serangga tertentu dengan mutations di saluran sodium gene yang tahan terhadap DDT dan insektisida sejenis lainnya. DDT tahan juga conferred oleh peraturan mengekspresikan gen cytochrome P450 dalam beberapa jenis serangga

Sabtu, 07 Mei 2011

PROSES YANG TERJADI PADA SISTEM REPRODUKSI WANITA

Proses yang Terjadi pada sistem reproduksi Wanita

A. menstruasi

MENSTRUASI atau haid adalah pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak. Biasanya menstruasi dimulai antara umur 10 dan 16 tahun,tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita,dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh.
Menstruasi berlangsung kira-kira sekali sebulan sampai wanita mencapai usia 45-50 tahun, sekali lagi tergantung pada kesehatan dan pengaruh-pengaruh lainnya. Akhir pengaruh kemampuan wanita bermenstruasi disebut menopause, ini juga yang menandai akhir dari masa-masa kehamilan seorang wanita. siklus menstruasi adalah tiap 28 hari. Panjang siklus dapat bervariasi pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya,dan bahkan dari bulan ke bulan bergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan fisik,emosi,dan nutrisi wanita yang bersangkutan.

Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi terbagi menjadi tiga fase, yaitu :

1.Fase folikuler
Dimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi), dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit menigkat sehingg merangsang pertumbuhan sekitar3-30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur, tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur.
Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasar tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan. Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3-7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang sebanyak 28-283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.

2.Fase ovulatoir

Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH. Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada
perut bagian bawah, nyeri ini biasa disebut mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.

3.Fase luteal
Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari. Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang menghasilkan sejumlah besar progesteron. Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai. Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi.
Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan.
Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG human chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilkan progesteron sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendiri. Tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.

Sindroma Premenstruasi

SINDROMA premenstruasi sering berhubungan dengan naik-turunnya kadar estrogen dan progesteron yang terjadi selama siklus menstruasi.Estrogen menahan cairan yang dapat menyebabkan bertambahnya berat badan, pembengkakan jaringan, nyeri payudara dan perut kembung.
Penyebab yang pasti dari sindroma premenstruasi tidak  diketahui; tetapi sering berhubungan dengan faktor-faktor sosial, budaya, biologi dan psikis. Sindroma premenstruasi terjadi pada  sekitar 70-90% wanita pada usia subur. Lebih sering ditemukan pada wanita berusia 20-40 tahun.
Jenis dan berat gejalanya bervariasi pada setiap wanita  dan bervariasi pada setiap bulan. Wanita yang menderita epilepsi mungkin akan lebih sering mengalami kejang. Wanita yang menderita penyakit jaringan ikat (misalnya lupus atau artritis ramatoid) bisa mengalami kekambuhan.

Gejala-gejala yang sering ditemukan adalah :

Perubahan fisik: Sakit punggung, perut kembung, payudara terasa penuh dan nyeri, perubahan nafsu makan, sembelit, pusing, pingsan, sakit kepala, daerah panggul terasa berat atau tertekan, hot Hashes (kulit wajah, leher, dada tampak merah dan teraba hangat), susah tidur, tidak bertenaga, mual dan muntah, kelelahan yang luar biasa, kelainan kulit (misalnya jerawat dan neurodermatitis), pembengkakan jaringan atau
nyeri persendian, penambahan berat badan.
Perubahan psikis dan mental: Mudah marah, tersinggung, cemas, depresi, gelisah sebentar sedih atau gembira, kalut, sulit berkonsentrasi, pelupa.

Mentruasi Adalah Normal

Sudah sejak lama, barangkali sejak mulainya sejarah umat manusia, mitos tentang menstruasi telah beredar. Peristiwa menstruasi dianggap sesuatu yang kotor bahkan dosa.
Sesungguhnya menstruasi adalah suatu peristiwa fisiologik yang dialami oleh wanita normal. Justru wanita tidak normallah yang tidak mengalami menstruasi.
Pendarahan yang terjadi waktu menstruasi berasal dari dinding dalam rahim akibat pecahnya pembuluh-pembuluh darah kecil dikarenakan adanya pengaruh perubahan keseimbangan hormon. Jadi pendarahan yang terjadi bukan berasal dari vagina, dan darah yang dikeluarkan adalah darah normal.


Nyeri menstruasi

Nyeri menstruasi bisa primer, jika sudah ada keluhan sejak pertama kali menstruasi (menarche). Biasanya tak ada  hubungannya dengan kandungan. Sifatnya nyeri kejang
 berjangkit-jangkit, terasa di perut bawah, menjalar ke pinggang dan paha, mungkin disertai mual dan muntah, serta  nyeri kepala. Jika hebat, bisa sampai kolik melilit.
Jika nyeri menstruasi primer umumnya tak ada hubungan dengan kandungan, nyeri menstruasi luar biasa yang disebut dismenorrhoe sekunder biasanya berhubungan dengan
adanya penyakit kandungan. Mungkin ada peradangan saluran telur (salphingitis), tumor rahim, menyempitnya leher rahim, atau oleh adanya endometriosis. Semua kelainan ini
sebaiknya dikoreksi.
Mungkin belum tentu mengganggu kesuburan, dan masih mungkin untuk hamil, namun bisa pula mengganggu kehamilan yang sudah terbentuk, jika dibiarkan.  Jika dan pemeriksaan pemindaian organ reproduksi tidak ditemukan adanya kelainan, kemungkinan hanya gangguan fungsional belaka. Artinya, organ reproduksinya normal, tapi fungsinya yang terganggu.

ORGAN-ORGAN REPRODUKSI PADA WANITA

ORGAN-ORGAN REPRODUKSI PADA WANITA

ALAT REPRODUKSI WANITA

Terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga panggul.
Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi
Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran.

Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus - hipothalamus - hipofisis - adrenal - ovarium.
Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.


GENITALIA EKSTERNA


Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina.

Mons pubis / mons veneris
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.
Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.

Labia mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung pleksus vena. Homolog embriologik dengan skrotum pada pria. Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora. Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior).

Labia minora

Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.

Clitoris
Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina. Homolog embriologik dengan penis pada pria.
Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitif.

Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital. Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.

Introitus / orificium vagina
Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan. Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae.

Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous.
Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada wanita pernah melahirkan / para. Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.

Vagina
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri. Vagina memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa berlapis, berubah mengikuti siklus haid.

Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi (persetubuhan). Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri. Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal.

Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra).
Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina.
Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.


GENITALIA INTERNA


Uterus
Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa).
Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus.
Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan.
Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri.

Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica. Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid.

Corpus uteri
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium.

Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria. Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama pertumbuhan dan perkembangan wanita (gambar).

Ligamenta penyangga uterus
Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale, ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina, ligamentum rectouterina.

Vaskularisasi uterus

Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri ovarica cabang aorta abdominalis.

Salping / Tuba Falopii
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai cavum uteri.
Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa dengan epitel bersilia.
Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars infundibulum dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding yang berbeda-beda pada setiap bagiannya (gambar).

Pars isthmica (proksimal/isthmus)
Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendali transfer gamet.
Pars ampularis (medial/ampula)
Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.
Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi "menangkap" ovum yang keluar saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.

Mesosalping
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).

OVARIUM
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula.
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae "menangkap" ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi.
Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior


DAFTAR PUSTAKA

www.wikipedia.ac.id
http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/03/alat-reproduksi-dan-fungsinya/

Senin, 02 Mei 2011

Glioksisom

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Suatu bentuk khusus dari Peroksisom (sejenis microbody ) ditemukan dalam beberapa tumbuhan sel, terutama sel-sel kecambah benih . Glyoxysomes mengandung enzim dari siklus glioksilat - varian dari siklus asam sitrat dengan cara yang disimpan lipid dikonversi ke karbohidrat . Trigliserida dan aspartate masukkan glyoxysome untuk dikonversi menjadi suksinat, yang diperlukan dalam rangka untuk-menghasilkan proses energi untuk contine melalui mitokondria dan akhirnya untuk menciptakan sukrosa di sitosol .
Glioksisom mengkhususkan diri peroksisom ditemukan dalam tanaman (khususnya dalam lemak jaringan penyimpanan berkecambah biji) dan juga di jamur filamen. Seperti di semua peroksisom, di glyoxysomes asam lemak yang terhidrolisis untuk asetil-KoA oleh enzim β-oksidasi peroxisomal. Selain fungsi peroxisomal, glyoxysomes memiliki tambahan enzim kunci dari siklus glioksilat ( lyase isocitrate dan malat sintase ) yang mencapai siklus glioksilat bypass.
Dengan demikian, glyoxysomes (karena semua peroksisom) mengandung enzim yang memulai pemecahan asam lemak dan selain itu memiliki enzim untuk menghasilkan produk antara untuk sintesis gula oleh glukoneogenesis . Bibit menggunakan gula ini disintesis dari lemak sampai cukup matang untuk menghasilkan fotosintesis .


2.1 Tujuan
Berdasarkan uraian di atas, adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.    Mengetahui sejarah penemuan glioksisom
2.    Mengetahui struktur dan fungsi glioksisom
3.    Mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada glioksisom dalam badan mikro
4.    Mengetahui siklus glioksilat dan glikosida
5.    Mengetahui metabolisme pada glioksisom dan fotorespirasi glioksisom dan erioksisom


II. ISI

2.1 Sejarah Penemuan Glioksisom
Harry Beevers (1924-2004) lahir di Shildon, sebuah kota industri kecil di County Durham, Inggris. Dia awalnya ingin menjadi seorang guru yang mengajar seni dan pertukangan dan kerajinan tetapi dipaksa untuk memilih karir alternatif ketika masa perang kekurangan bahan dicegah sekolah dari tebar persediaan yang diperlukan untuk program tersebut. Untungnya, di sekolah menengah ia terinspirasi oleh seorang guru biologi yang mengambil murid-muridnya pada kunjungan lapangan untuk mempelajari ekologi lokal dari dataran di dekatnya. Didorong oleh guru untuk melakukan penelitian independen, Beevers meminjam mikroskop dari sekolah dan menganalisis flora dan fauna tambak lokal. Proyek ini terinspirasi Beevers untuk mengejar karir di bidang sains.


Foto courtesy of Purdue Perpustakaan Universitas, Karnes Arsip dan Koleksi Khusus.
Pada tahun 1942, Beevers memasuki program perang universitas dipercepat dan menerima B.Sc. di botani dari King's College di Newcastle upon Tyne (kemudian bagian dari Durham University). Dia menetap di King's College untuk sekolah pasca sarjana, belajar CO 2 fiksasi dengan Meirion Thomas, yang menyebabkan dia untuk suatu kepentingan seumur hidup dalam metabolisme tanaman.
Setelah mendapatkan gelar doktornya, Beevers pindah ke Universitas Oxford. Ia menjadi asisten pertama, dan kemudian asisten peneliti kepala, dalam fisiologi tanaman di laboratorium penelitian tanaman obat WO James, seorang ahli respirasi tanaman. Penelitian Beevers 'di Oxford berpusat pada biosintesis alkaloid tropane. Dia juga melihat ke dalam penyerapan asam lemah dan basa lemah oleh organ tanaman.
Pada tahun 1950, Beeverss menghadiri pertemuan pada fiksasi CO 2 yang diselenggarakan oleh Society for Experimental Biology. Di sana ia menyadari bahwa  radioaktif CO 2 akan membantu menjawab beberapa pertanyaan penelitiannya. Karena isotop ini lebih mudah tersedia di Amerika Serikat dan prospek pekerjaan yang terbatas di Inggris sesudah perang, Beevers memperoleh janji sebagai asisten profesor di departemen biologi di Universitas Purdue.
Di Purdue, Beevers melanjutkan studinya di respirasi tanaman tetapi juga memutuskan untuk melihat jalur yang terlibat dalam konversi lemak gula dalam bibit tanaman jarak. pekerjaan awal-Nya berpusat pada "makan" berlabel perintis endosperm biji jarak dan menganalisis produk dan pada mitokondria mengisolasi dan mempelajari sifat metabolik mereka. Namun, terobosan besar itu terjadi ketika ia sedang cuti di Oxford University pada tahun 1956 dan Hans Krebs menyarankan bahwa Beevers berkolaborasi dengan Hans Kornberg atas konversi lemak karbohidrat pada tumbuhan. Beevers dan Kornberg bekerja sama dalam menunjukkan bahwa malat sintase dan lyase isocitrate, dua enzim yang menjadi ciri siklus glioksilat, hadir dalam endosperm biji jarak. Penemuan ini menentukan arah penelitian Beevers selama 25 tahun ke depan.
Untuk membuktikan bahwa siklus glioksilat adalah mengkonversi lemak gula dalam endosperma biji jarak, Beevers dan David Canvin menyediakan berbagai substrat berlabel 14-C untuk irisan kacang endosperma jarak. Seperti dilaporkan dalam Journal of Biological Chemistry pertama (JBC) Classic ulang di sini, pola pelabelan yang dihasilkan sesuai dengan jalur dipostulasikan: suksinat dihasilkan dari asetat menjabat sebagai prekursor untuk glukosa oleh pembalikan glikolisis. Percobaan juga menunjukkan bahwa siklus asam klasik tricarboxylic tidak beroperasi selama perkecambahan, dan sebaliknya, asetat dimetabolisme menjadi gula melalui shunt glyoxalate baru ditemukan. Karena jumlah yang cukup dari karbohidrat yang diperlukan oleh tanaman untuk sintesis dinding sel selama pertumbuhan, yang shunt glyoxalate disediakan gula dari-asetil CoA dihasilkan oleh β-oksidasi asam lemak dengan tidak adanya karbohidrat tersedia.
Penemuan besar berikutnya dalam dibuat oleh orang Bill Beevers 'postdoctoral Breidenbach, yang menganalisis gradien linier sukrosa homogenat endosperm dan menunjukkan bahwa enzim siklus glioksilat ditemukan dalam sebuah fraksi organel yang tidak mitokondria. Beevers dan Breidenbach menyebut organel ini glyoxysomes baru.
Menindaklanjuti temuan ini, Beevers dan TG Cooper mulai menunjukkan bahwa semua enzim yang diperlukan untuk siklus glioksilat hadir dalam glyoxysomes. Untuk melakukan ini, mereka diuji masing-masing dari 16 enzim asam sitrat dan siklus glioksilat dalam persiapan mitokondria dan glyoxysomes dari endosperm jarak 5-hari-tua kacang. Mereka menemukan bahwa 85% dari lyase isocitrate dan malat kegiatan sintetase, dua enzim yang unik ke shunt glyoxalate, yang terbatas pada glyoxysomes. Selain itu, ada enzim yang baru ditemukan, glutamat: transaminase oxalacetate, dan terbukti dalam konsentrasi tinggi di kedua glyoxysomes dan mitokondria. Beevers dan Cooper  juga mencatat bahwa kedua dehidrogenase suksinat dan fumarase kegiatan tidak hadir dalam glyoxysomes, membimbing mereka untuk menyimpulkan bahwa suksinat diproduksi di glyoxysomes harus dibawa ke mitokondria (mana dehidrogenase suksinat dan kegiatan fumarase tinggi) sebelum dimetabolisme untuk malat.
Penemuan Beevers 'dari glyoxysomes menyebabkan orang lain menemukan organel serupa, peroxysomes daun, dan juga sangat meningkatkan pemahaman kita tentang metabolisme peroxysomal pada hewan.
Pada tahun 1969, Beevers bergabung dengan fakultas kampus baru dari Universitas California, Santa Cruz, di mana ia tinggal selama sisa karirnya. Beliau memperoleh banyak penghargaan dan kehormatan untuk penelitian, termasuk American Society of Hales Stephen Tanaman fisiologi 'Prize pada tahun 1970 dan perusahaan Charles Reid Barnes Keanggotaan Life Award pada tahun 1999. Ia juga terpilih ke US National Academy of Sciences dan American Academy of Arts and Sciences dan menjabat sebagai presiden dari American Society of fisiologi Tanaman. Pada tahun 1995, Oxford University bernama gedung di menghormatinya, Harry Beevers Laboratory di Departemen Ilmu Tanaman.


2.2 Struktur dan Fungsi Glioksisom
Glioksisom merupakan badan mikro yang hanya ditemukan pada sel tumbuhan. Diameter glioksisom antara 0,5 sampai 1,0 mikrometer. Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, misalnya pada lapisan aleuron biji padi-padian. Aleuron merupakan bentuk dari protein atau kristal yang terdapat dalam vakuola. Glioksisom banyak ditemukan pada biji-bijian yang berperan sebagai tempat menyimpan asam lemak untuk pembentukan energi dalam proses perkecambahan.
Berkut gambar struktur dari glioksisom :

Gambar Struktur Glioksisom Pada Badan Mikro

Adapun fungsi dari glioksisom adalah sebagai berikut :
1.    Mengontrol  dan mengkatalisis dekomposisi senyawa secara bertahap; khusus penyimpanan lemak.
2.    Menyalurkan produk terhadap sintesis senyawa karbon banyak atau karbohidrat. Mereka sangat penting selama pertumbuhan karena mereka membantu sintesis dinding sel baru.
3.    Sebagai tempat metabolisme asam lemak
4.    Tempat terjadinya siklus glioksilat


2.3 Reaksi-Reaksi Yang Terjadi Pada Glioksisom Dalam Badan Mikro
Perubahan asam lemak dalam glioksisom
Salah satu proses utama pada biji yang sedang mengalami perkecambahan adalah perubahan dari asam lemak dalam glioksisom, menjadi karbohidrat atau disebut glukoneogenesis.  Penguraian asam lemak menjadi asetil ko-A selanjutnya berubah menjadi oksaloasetat untuk membentuk sitrat. Asam sitrat yang terbentuk akan diubah menjadi glukosa melalui serangkaian reaksi enzimatis yang terdapat di dalam glioksisom. Berikut gambarnya di bawah ini :


Asam Sitrat Berubah Menjadi Glukosa Dalam Glioksisom

Reaksi glioksisom pada mitokondria
Suatu bentuk khusus dari Peroksisom (sejenis microbody ) ditemukan dalam beberapa tumbuhan sel, terutama sel-sel kecambah benih . Glyoxysomes mengandung enzim dari siklus glioksilat - varian dari siklus asam sitrat dengan cara yang disimpan lipid dikonversi ke karbohidrat . Trigliserida dan aspartate masukkan glioksisom untuk dikonversi menjadi suksinat, yang diperlukan dalam rangka untuk-menghasilkan proses energi untuk contine melalui mitokondria dan akhirnya untuk menciptakan sukrosa di sitosol .
Berikut gambar reaksi glioksisom pada mitokondria :



Gambar Reaksi Glioksisom Pada Mitokondria

2.4 Siklus Glioksilat dan Glikosida
Siklus glioksilat
(Siklus Glioksilat) siklik Serangkaian reaksi yang melibatkan * siklus TCA intermediet di mana satu molekul suksinat terbentuk dari dua molekul asetil KoA. Reaksi yang berbeda dari siklus TCA ditandai dengan panah putus dalam diagram. Reaksi-reaksi ini dikatalisis oleh lyase isocitrate dan malat sintase masing-masing. Siklus glioksilat menghindari langkah-langkah pembentukan karbon dioksida dari siklus TCA dan dengan demikian memungkinkan sintesis bersih karbohidrat dari asam lemak melalui suksinat (glukoneogenesis lihat). Enzim-enzim dari siklus glioksilat aktif dalam minyak biji berkecambah bantalan dan di lain jaringan tanaman-metabolisme lemak. Siklus juga terjadi di mikroorganisme tetapi tidak pada hewan tingkat tinggi. Dibawah ini adalh gambar dari siklus glioksilat.


Gambar Siklus Glioksilat

Glikosida
Senyawa dibentuk oleh reaksi dari gula pyranose dengan molekul nonsugar (suatu hidrokarbon alifatik atau aromatik) disebut aglikon tersebut. aglikon ini menggantikan hidrogen dalam gugus hidroksil dari salah satu atom karbon pada cincin gula. Glukosa merupakan komponen gula banyak glikosida, senyawa tersebut, yang glucosides disebut. Beberapa gula langka hanya ditemukan di glikosida, misalnya digilalose, yang hanya ditemukan di glikosida Digitalis tertentu. kelas utama dari glikosida termasuk glikosida anthoxanthin itu, penting sebagai pigmen tanaman, glikosida steroid (lihat saponin , glikosida jantung ), dan glikosida sianogen, yang melepaskan hidrogen sianida di hidrolisis. Contoh dari kelompok terakhir adalah amygdalin glukosida, yang diperoleh dari anggota tertentu dari Rosaceae, misalnya almond (Primus amygdalus) dan peach (Prunus persica). glikosida sianogen dapat bertindak untuk mencegah binatang pemakan rumput.

2.5 Metabolisme Pada Glioksisom dan Fotorespirasi (Transport Metabolit)
Glioksisom dan Perioksisom
Metabolisme pada glioksisom
Selama perkecambahan tanaman glyoxysomes dalam posisi-key. Mereka mengendalikan dan mengkatalisis degradasi penyimpanan lemak dan mereka saluran produk degradasi terhadap sintesis senyawa karbon banyak (terutama karbohidrat). Terutama selama pertumbuhan banyak karbohidrat yang diperlukan untuk sintesis dinding sel baru. Kegiatan di peroxysomes dan glyoxysomes menunjukkan betapa pentingnya kompartementalisasi adalah untuk pengaturan jalur metabolisme. Menentang proses didistribusikan ke kompartemen berbeda. Mereka menunjukkan juga, bagaimana berinteraksi kompartemen yang berbeda dan bahwa membran sebagai penyaring selektif mengatur melalui metabolit.

Berikut siklus metabolisme pada glioksisom :


Metabolisme glyoxysome: beta - oksidasi asam lemak.

Fotorespirasi (transport metabolit) glioksisom dan perioksisom
Selain terkenal kompartemen terjadi baik hanya dibahas berbagai disebut badan mikro dalam sel tanaman. Rata-rata mereka dari 0,3-1,2 μ diameter. Mereka dibedakan menjadi peroxysomes dan glyoxysomes.
Dua tipe berbeda dalam fungsi mereka: peroxysomes adalah situs fotorespirasi, sementara glyoxysomes bertanggung jawab atas mobilisasi senyawa penyimpanan (lemak). Baik peroxysomes dan glyoxysomes mengandung inklusi kristal.
Dua jenis wadah tersebut tidak terdistribusi secara merata. Peroxysomes biasanya ditemukan di sekitar kloroplas dan mitokondria, glyoxysomes terjadi hanya mitokondria dekat. Di bawah ini adalah proses fotorespirasi pada glioksisom dan perioksisom :

Fotorespirasi: transport metabolit

Fotorespirasi adalah proses setidaknya sebagian menentang fotosintesis. Dalam mitokondria mengembangkan karbon dioksida sebagai produk sintesis serin. Serin disintesis di bawah paparan cahaya dan pengambilan oksigen dari dua glycerines. Selama sintesis glyoxalate dari glycolate adalah hidrogen peroksida cytotoxin berat diproduksi yang segera kemudian dipecah oleh enzim katalase. Katalase adalah enzim spesifik untuk peroxysomes. Selain itu adalah fraksi-1-protein yang terlibat, enzim yang mengkatalisis fiksasi karbon dioksida selama fotosintesis. Ini memiliki dua kegiatan:
*) ribulose bisphosphate oxygenase (photorespiration). ribulosa oxygenase bisphosphate (fotorespirasi).
Fotorespirasi hanya secara tidak langsung tergantung pada cahaya. Cahaya diperlukan untuk menghasilkan 3-P-glycerate melalui fotosintesis. 3-P-glycerate adalah senyawa awal fotosintesis. Itu harus diberikan terus-menerus karena cukup singkat.
Produk utama fotorespirasi adalah asam amino glisin dan ini lagi adalah senyawa awal untuk sintesis asam amino serin.


III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1.     Glioksisom di temukan oleh Harry Beevers dan Hans Kornberg
2.     Glyoxysomes mengandung enzim dari siklus glioksilat - varian dari siklus asam
        sitrat dengan cara yang disimpan lipid dikonversi ke karbohidrat
3.     Glioksisom merupakan badan mikro yang hanya ditemukan pada sel tumbuhan 
4.     Glioksisom banyak ditemukan pada biji-bijian yang berperan sebagai tempat   
menyimpan asam lemak untuk pembentukan energi dalam proses perkecambahan
5.     Glyoxysomes karena itu ditemukan di sel-sel tanaman yang lebih tinggi di                            mana lemak digunakan dalam cara ini, misalnya dalam endosperm atau             kotiledon biji menyimpan lemak. Mereka juga mengandung enzim yang              mengkatalisis dekomposisi hidrogen peroksida untuk air dan oksigen
6.     Fungsi glioksisom adalah sebagai tempat metabolisme asam lemak dan sebagai         tempat terjadinya siklus glioksilat



DAFTAR PUSTAKA


Chrispeels MJ. 2005. Memoir Biografi dari Beevers Harry. Washington DC : National                 Academi Of Sciences
http://akhmadkurnia.blogspot.com/2010/05/sel-sel-memiliki-struktur-khusus-yang.html
http://wiki.answers.com/Q/What_is_the_function_of_glyoxysome#ixzz1JBTudseT
http://www.yousaytoo.com/glyoxysome/185888
http://www.crayonpedia.org/mw/3._Perbedaan_Struktur_Sel_Prokariotik_dan_Sel_Eukariotik_11.1#2.29_Glioksisom
Sumadi dan Aditya Maryanti. 2007. Biosel. Jakarta : Graha Ilmu.